Rabu, 12 September 2018

BUDIDAYA IKAN DI KARAMBA


PENDAHULUHAN

Keramba pada awalnya adalah keranjang atau kotak dari bilah bambu untuk membudidayakan ikan. Definisi lain dari keramba adalah wadah budidaya ikan berupa kandang yang terbuat dari bambu atau papan kayu yang ditempatkan di badan air. Keramba umumnya ditempatkan di sungai sehingga air sungai dapat mengalir melewati keramba dan air di dalam keramba senantiasa bersirkulasi mengikuti arus air. Keramba bambu dapat ditempatkan tenggelam maupun mengapung sebagian, dan masing-masing dilakukan sesuai kebutuhan. Di perairan yang dalam dan luas, keramba ditempatkan mengapung sebagian dengan bantuan pelampung.
 Hasil gambar untuk karamba ikan
Budidaya Ikan Dalam Keramba

Budidaya Ikan Dalam Keramba – Keramba pada awalnya adalah keranjang atau kotak dari bilah bambu untuk membudidayakan ikan. Definisi lain dari keramba adalah wadah budidaya ikan berupa kandang yang terbuat dari bambu atau papan kayu yang ditempatkan di badan air. Keramba umumnya ditempatkan di sungai sehingga air sungai dapat mengalir melewati keramba dan air di dalam keramba senantiasa bersirkulasi mengikuti arus air. Keramba bambu dapat ditempatkan tenggelam maupun mengapung sebagian, dan masing-masing dilakukan sesuai kebutuhan. Di perairan yang dalam dan luas, keramba ditempatkan mengapung sebagian dengan bantuan pelampung.

Keramba Tradisional
Budidaya dalam keramba saat ini mendapat perhatian lebih baik oleh peneliti, pemerintah maupun produsen komersial. Faktor-faktor seperti meningkatnya konsumsi ikan, penurunan stok ikan liar dan ekonomi pertanian yang buruk telah meningkatkan minat pada produksi ikan di dalam keramba. Banyak petani dengan sumber daya kecil atau terbatas mencari alternatif selain pertanian tradisional. Budidaya perikanan tampaknya merupakan industri yang berkembang pesat dan menawarkan peluang bahkan dalam skala kecil. Sistem keramba juga memberi petani kesempatan untuk memanfaatkan sumber air yang ada dimana sebagian besar kasus hanya memiliki penggunaan terbatas untuk tujuan lain.
Salah satu varian keramba yaitu keramba jaring apung (KJA). Keramba jaring apung terdiri dari rangka dengan pijakan untuk pemantauan. Jaring apung menggunakan pelampung agar tetap mengapung, serta tertambat pada rangka dan jangkar sehinga tidak berpindah dari posisinya. Ikan tetap berada di dalam keramba karena terkurung oleh jaring.
enis keramba lain yaitu keramba hampang, dibangun dengan menggunakan jaring yang ditegakkan dengan tonggak kayu atau bambu. Keramba jenis ini umumnya dibangun di pinggir sungai dan perairan yang dangkal.
Pemeliharaan ikan dengan keramba di sungai memiliki permasalahan di antaranya rentan terhadap pencemaran sungai dan sampah yang berada di sungai. Selain itu, keramba sungai maupun laut dapat mempengaruhi kuat arus air yang mengalir di belakangnya.

Konsep Kunci
Pemilihan lokasi merupakan faktor kunci yang berkontribusi secara signifikan dalam setiap operasi budidaya dalam air (akuakultur) yang mempengaruhi kesuksesan dan keberlanjutan. Pemilihan lokasi sangat penting karena dapat sangat mempengaruhi kelayakan ekonomi dengan menentukan pengeluaran modal, biaya operasional, tingkat produksi dan faktor kematian. Jaring dengan ukuran yang tepat dalam kepadatan tebar yang memadai merupakan faktor lain yang menentukan keberhasilan budidaya. Pemberian pakan kualitas yang tepat, pemantauan berkala dan pembersihan kandang juga sangat berkontribusi terhadap keberhasilan budidaya dalam keramba. Dengan pengelolaan kandang yang tepat yang dipasang di lokasi yang ideal dapat menghasilkan produksi 20-40kg/m3 dengan berbagai jenis ikan.
udidaya keramba melibatkan pertumbuhan ikan dalam sumber air yang ada saat dilingkupi dalam kandang yang memungkinkan aliran air. Ini adalah sistem produksi akuakultur yang terbuat dari rangka mengambang dan sistem tambat (dengan tali, pelampung, jangkar dll.) Dengan jaring mengambang berbentuk bulat atau persegi untuk menampung dan membesarkan sejumlah besar ikan dapat dipasang di waduk, sungai, danau atau laut. Sebuah titian dan pegangan dibangun di sekitar petak kandang mengambang. Ada 4 jenis kandang pembesaran ikan yaitu:

    kandang tetap,
    kandang terapung,
    kandang yang terendam dan
    kandang submersible.

Berbicara secara ekonomi, budidaya dalam keramba adalah praktik pertanian dengan dampak rendah dengan tingkat keuntungan yang tinggi dan aktivitas emisi karbon yang paling sedikit. Budidaya ikan dalam air yang ada menghilangkan salah satu kendala terbesar dalam budidaya ikan di darat, yaitu kebutuhan akan aliran konstan air bersih dan beroksigen. Keramba apung diposisikan sedemikian rupa untuk memanfaatkan arus alami, yang menyediakan ikan dengan oksigen dan kondisi alami lainnya yang sesuai.

Keuntungan dan Kerugian dari Sistem Keramba
Budidaya ikan sistem keramba memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan secara seksama sebelum produksi kandang menjadi metode yang dipilih.


Keuntungan
    Banyak jenis sumber air yang bisa digunakan, termasuk danau, waduk, kolam dan sungai serta laut,
    Investasi awal yang relatif rendah diperlukan di badan air yang ada,
    Pemanenan lebih sederhana,
    Pengamatan dan pengambilan sampel ikan lebih mudah,
    Memungkinkan penggunaan kolam untuk budaya spesies lain,
    Kurangnya kebutuhan tenaga kerja,
    Kesempatan kerja bagi pemuda dan perempuan yang menganggur,
    Penghasilan tambahan untuk nelayan selama musim cuaca buruk.

Kekurangan
    Pakan harus bergizi lengkap dan tetap segar,
    Low Dissolved Oxygen Syndrome (LODOS) adalah masalah yang selalu ada dan mungkin memerlukan aerasi mekanis,
    Kejadian penyakit bisa tinggi dan menyebar dengan cepat,
    Akumulasi pakan dan ekskreta yang tidak terpakai akan menyebabkan polusi air dan juga eutrofikasi,
    Perubahan kualitas air,
    Konflik dalam masyarakat setempat,
    Predasi oleh mamalia dan burung air.
    Pelarian (kemungkinan ikan terlepas),

Beberapa kriteria harus ditangani sebelum pemilihan lokasi untuk budidaya ikan sistem keramba. Parameter fisiko-kimia seperti suhu, salinitas, oksigen, gelombang, polusi, ganggang, pertukaran air, dll. Yang menentukan apakah suatu spesies dapat berkembang di lingkungan. Kriteria lain yang harus dipertimbangkan untuk pemilihan lokasi adalah kondisi cuaca, tempat tinggal, kedalaman, substrat, dan lain-lain.

Rangka Kandang dan Jaring
Bahan kandang yang berbeda bisa digunakan untuk kandang budidaya. Bahan yang biasa digunakan adalah High Density Poly Ethylene (HDPE), pipa Galvanized Iron (GI), pipa PVC, dll. Frame HDPE mahal, namun tahan lama. Kerangka Bingkai Galvanized Iron (GI) epoxy dilapisi efektif direkomendasikan untuk kelompok kecil dan nelayan. Frame GI kurang tahan lama bila dibandingkan dengan bingkai HDPE.

Jaring dengan berbagai dimensi yang teruji seperti jaring HDPE yang dikepang dan dipelintir untuk tujuan agar bisa bertahan selama dua musim atau lebih. Jaring nilon biasa digunakan secara ekonomis, tapi karena ringan, untuk menahan bentuk utuh bobot lebih harus dimuat dalam pipa pemberat. Faktor biaya harus diperhatikan saat menggunakan bahan jaring baru untuk keramba. Kedalaman jaring mulai dari 2 sampai 5m sangat ideal. Untuk keramba di laut terbuka, jaring predator untuk mencegah serangan oleh organisme predator sangat penting.

Spesies dan Kriteria Potensial
Pemilihan spesies untuk budidaya keramba harus didasarkan pada sejumlah kriteria biologis seperti omnivora atau karnivora, tahan banting, cepat besar, konsumsi pakan yang efisien, ketersediaan benih berkualitas, ketahanan terhadap penyakit dan permintaan pasar.

Pakan Budidaya Dalam Keramba
Ikan segar atau beku, pelet lembab (MP) dan pelet kering mengambang adalah pakan yang umum digunakan untuk pembesaran ikan di dalam keramba. Pemberian pakan di keramba cukup mudah dibandingkan dengan di kolam. Pakan dapat dibagi menjadi porsi yang sama dan diberikan secara berkala. Pemberian makan bisa dilakukan baik dengan cara menyebarkan atau menggunakan wadah pakan. Pakan harus bergizi lengkap dan menyediakan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Jangan menyimpan pakan dalam waktu yang lama.
Panen

Panen ikan di keramba tidak memerlukan banyak tenaga kerja bila dibandingkan dengan di kolam. Keramba apung dapat ditarik ke tempat yang nyaman dan panen penuh atau sebagian dapat dilakukan berdasarkan permintaan. Pemasaran ikan dalam kondisi hidup sebagai tambahan nilai juga bisa dilakukan.

Perawatan Keramba
Pengelolaan sistem keramba harus menghasilkan optimalisasi produksi dengan biaya minimum. Pengelolaannya harus efisien sehingga ikan budidaya harus tumbuh pada tingkat yang diharapkan berkenaan dengan tingkat pakan dan kerapatan stok, meminimalkan kerugian akibat penyakit dan pemangsa, memantau parameter lingkungan dan menjaga efisiensi fasilitas teknis. Pemeliharaan fisik struktur kandang juga sangat penting. Kebersihan keramba harus diperiksa secara rutin. Diperlukan perbaikan dan penyesuaian pada jangkar tali dan jaring harus dilakukan tanpa ada penundaan. Pembersihan jaring secara rutin juga harus dipertimbangkan, karena ini memastikan pertukaran air yang baik di jaring, sehingga membersihkan kotoran, makanan yang tidak dimakan dan sampai batas tertentu mengurangi dampak pengotoran.

Fouling Jaring Keramba
Fouling (penumpukan kotoran dan jaringan hidup) dari jaring keramba dan struktur lainnya telah diamati pada banyak contoh budidaya sistem keramba. Jaring ditutupi dengan biofouler. Fouling oleh moluska, terutama tiram dan teritip yang dapat dimakan harus diperiksa sebelum kemajuan pertumbuhannya. Jaring yang kotor akan menjadi lebih berat, sehingga meningkatkan berat sehingga bisa mengakibatkan hilangnya jaring dan ikan.

Untuk menghindari/mengurangi fouling, jaring harus diganti bila diperlukan, yang dapat bervariasi dari 2 sampai 4 minggu tergantung pada intensitas penumpukan. Selama pengotoran oyster, penggantian jaring harus dilakukan segera setelah panen musiman.

Pemantauan Penyakit
Pemantauan kesehatan stok ikan sangat penting dan indikasi awal sering dapat diamati dari perubahan perilaku, terutama saat pemberian pakan.


Sumber: 
http://blogternak.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Keramba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JENIS ALAT TANGKAP IKAN YANG DILARANG PEMERINTAH

Permen Kelautan dan Perikanan No. 2 Tahun 2015 menyatakan bahwa penggunaan alat tangkap pukat hela ( trawls ) dan pukat tarik ( seine nets ...